Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di bursa yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Rabu (30/8/2023), setelah perseroan merilis kinerja keuangan pada semester pertama 2023.
Per pukul 10:11 WIB, saham BBRI terpantau belum bergerak dari harga pembukaan atau Rp 5.600. Saham BBRI pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 5.575 – Rp 5.600 per unit.
Saham BBRI sudah ditransaksikan sebanyak 2.272 kali dengan volume sebesar 25,31 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 141,66 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 844,94 triliun.
Hingga pukul 10.11 WIB, di order offer atau jual, pada harga Rp 5.700/unit, menjadi antrian jual paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 136.294 lot.
Sedangkan di order bid atau beli, di harga Rp 5.575/unit menjadi antrian beli terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 122.243 lot.
Sementara itu, mengutip laporan publikasi keuangan di media massa, BRI berhasil mencatat kinerja impresif pada paruh pertama tahun ini dengan mencetak laba bersih sebesar Rp 29,56 triliun, naik 18,7% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih yang naik 1,43% menjadi Rp 65,54 triliun pada semester I-2023.
Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga BRI juga membengkak 63,71% menjadi Rp 20,05 triliun. Rasio beban bunga terhadap bunga enam bulan pertama tahun ini pun membengkak jadi 23,42%, dari yang sebelumnya hanya 15,93%.
Pada penyaluran kredit, BRI secara konsolidasi tercatat sebesar Rp 1.202,13 triliun, meningkat 5,54% yoy pada semester I-2023. Sementara dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 1.245,11 triliun, turun 4,79% dari yang periode akhir tahun 2022 sebesar Rp 1.307,88 triliun.
Total aset BRI pun kali ini menyusut 3,24% menjadi Rp 1.805,14 triliun dari periode akhir Desember 2022 sebesar Rp 1,865,63 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Top! Saham BBRI Cetak Rekor Harga Tertinggi Baru di 5.400
(chd/chd)
Quoted From Many Source