Bahkan, bisa saja kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang tepat, tapi mengandalkan sumber protein olahan. Hal ini tentu akan merusak usaha kamu untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat.
Perlu diingat, fungsi protein amat banyak, bahkan berperan besar dalam menyusun hampir semua sel tubuh. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Nutrition, Health, and Aging juga mengungkapkan kalau protein mendukung kesehatan fisik dan fungsi normal sehari-hari.
Nah, agar tidak salah saat mengonsumsinya, belajarlah untuk menghindari kesalahan yang dapat menghalangi kamu mendapatkan cukup atau terlalu banyak protein.
1. Kurang makan protein
Merupakan kesalahan yang paling umum dan biasa dilakukan saat kamu menjalani diet. Seperti yang sudah dinukil dari Cosmopolitan, pakar nutrisi merekomendasikan untuk mengonsumsi protein setiap kali makan dan menggunakannya sebagai camilan sepanjang hari.
Bahkan jika sedang diet, penting untuk tidak melewatkan protein atau mencoba memasukkan protein sepanjang hari ke dalam satu kali makan. Protein bisa berasal dari berbagai sumber antara lain daging, kacang-kacangan, telur, kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian, dan makanan lainnya. Para ahli pun merekomendasikan 20 – 30 gram protein untuk setiap makan sepanjang hari.
(Dr. Kevin Adrian dalam Alodokter menjelaskan jumlah asupan protein harian perlu dipenuhi agar tubuh tetap sehat. Namun, asupan protein harian yang disarankan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia dan jenis kelamin. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
2. Sumber protein yang sama setiap hari
Sangat mudah untuk menerapkan pola makan satu jenis makanan, seperti telur, untuk mendapatkan cukup protein setiap hari. Namun, telur bisa jadi membosankan. Selain itu, tubuh juga membutuhkan berbagai sumber protein untuk mendapatkan lebih banyak vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya. Pertimbangkan untuk mengonsumsi berbagai makanan berprotein yang bervariasi.
Menggunakan protein batangan dan shake Meskipun ini adalah cara mudah untuk mendapatkan protein, ahli medis menyarankan untuk membatasi jumlah protein batangan dan minuman yang dishake. Penting untuk fokus pada makanan utuh dan makanan alami seperti daging, kacang-kacangan, telur, makanan laut, atau kacang-kacangan.
3. Tidak menggabungkan dengan karbohidrat
Jika sering berolahraga, penting untuk menggabungkan protein dengan karbohidrat. Tubuh akan membutuhkan kedua nutrisi tersebut untuk pulih setelah perjalanan intens ke pusat kebugaran.
4. Terlalu banyak protein
Salah satu cara paling umum terjadinya kesalahan ini adalah dengan menggabungkan protein dari makanan dengan protein dari batangan dan minuman shake. Hal ini menyebabkan tingginya kadar protein dalam tubuh yang dapat menimbulkan masalah. Dr. Kevin Adrian dalam Alodokter menerangkan pola makan tinggi protein memang dapat membantu mengurangi berat badan dalam waktu singkat.
Namun, efek jangka panjang dari pola makan ini justru bisa meningkatkan berat badan karena protein berlebih tersebut akan disimpan sebagai jaringan lemak. “Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi makanan berprotein tinggi yang juga banyak mengandung lemak, seperti daging merah atau daging berlemak,” tambah dr. KeVin.
5. Makanan olahan untuk mendapatkan protein
Memang lebih mudah dan nyaman, tetapi makanan olahan bukanlah sumber protein yang ideal. Makanan olahan dapat mengandung kadar protein yang tinggi. Pasalnya, makanan olahan dapat mengandung peningkatan kadar natrium, gula, dan bahan kimia tambahan lainnya yang tidak diinginkan.
Dr. Kevin menyarankan agar jumlah asupan protein kamu cukup, tidak kurang maupun berlebihan, jalanilah pola makan sehat dan bergizi seimbang. Namun, jika kamu memiliki penyakit tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jumlah asupan protein yang sesuai dengan kondisimu.
(TIN)
Quoted From Many Source