Investor Masih Optimis, Mayoritas Bursa Asia Sumringah Lagi

Berita, Teknologi22 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Selasa (29/8/2023), di mana investor menanti rilis serangkaian data ekonomi di global pada pekan ini, untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek kebijakan moneter bank sentral global.

Per pukul 08:30 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,22%, Hang Seng Hong Kong menanjak 0,72%, Straits Times Singapura bertambah 0,3%, ASX 200 Australia meningkat 0,48%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,37%.

Namun, untuk indeks Shanghai Composite China terpantau melemah 0,23% pada awal perdagangan hari ini.

Dari Jepang, data tingkat pengangguran periode Juli 2023 telah dirilis pada pagi hari ini. Data tingkat pengangguran Jepang pada bulan lalu naik menjadi 2,7%, dari sebelumnya sebesar 2,5% pada Juni lalu.

Hal ini menjadi kenaikan yang pertama dalam empat bulan terakhir, yang merupakan sinyal sedikit negatif bagi bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) dan pemerintah Jepang.

Sedangkan, rasio pekerjaan terhadap pelamar di Jepang turun menjadi 1,29 pada bulan lalu, dari sebelumnya sebesar 1,3 pada Juni lalu, yang menandai penurunan bulan ketiga, berlawanan dengan perkiraan para ekonom yang memperkirakan rasio tersebut akan tetap stabil.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang secara mayoritas kembali menguat terjadi menyusul bursa saham AS, Wall Street yang juga ditutup kembali cerah pada perdagangan Senin kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,62%, S&P 500 bertambah 0,63%, dan Nasdaq Composite melesat 0,84%.

Sektor teknologi AS menjadi salah satu penopang Wall Street kemarin, terutama bagi indeks Nasdaq, karena saham-saham teknologi mencoba kembali untuk menguat.

“Saat ini lebih merupakan peningkatan sektor siklus dibandingkan teknologi, dan saya pikir itu hanya berasal dari pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan di luar AS,” kata Dylan Kremer, co-chief investment officer di Certuity.

Baca Juga  Terbaru, Ada 15 Saham Di Bawah Level Gocap! Ini Daftarnya

“Peningkatan teknologi tahun ini didorong oleh kecerdasan buatan dan juga faktor kualitas dalam perusahaan teknologi. Di kondisi saat ini, perlambatan pertumbuhan mungkin bisa diatasi, dan Anda mungkin melihat investor mulai lebih menyukai sektor siklus dibandingkan teknologi. jangka pendek,” tambah Kremer.

Pasar saham kembali bergairah, di tengah sikap pelaku pasar yang masih mencerna pernyataan baru dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole, Jumat pekan lalu.

Powell menunjukkan beberapa tanda berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan belanja konsumen yang kuat, namun mengindikasikan bahwa bank sentral akan “melanjutkan dengan hati-hati” kenaikan suku bunga tambahan.

Selain itu, ekonomi AS yang di gadang-gadang akan terjadi resesi nyatanya malah makin menguat.

Hal tersebut membuat para investor optimis akan keadaan ekonomi AS yang masih solid sehingga instrumen risiko menjadi menarik.

Ekspektasi investor soal suku bunga pada rapat The Fed edisi September adalah tidak ada kenaikan atau kembali ditahan. Menurut perangkat Fedwatch, 80% investor yakin Powell akan menahan suku bunga meskipun ada peluang kembali naik setelahnya.

Di lain sisi, pelaku pasar global akan memantau rilis data tenaga kerja di AS pada pekan ini, di mana pada hari ini, data pembukaan lapangan kerja JOLTS yanga akan mengukur berapa banyak lowongan pekerjaan yang terbuka pada periode akhir Juli 2023 akan dirilis.

Pasar berekspektasi jumlah lapangan kerja baru yang akan tercipta akan turun menjadi 9,465 juta, dari sebelumnya sebanyak 9,58 juta pada Juni 2023.

Jika lapangan kerja yang tercipta lebih besar maka harapan pelaku pasar melihat The Fed melunak bisa menjauh.

Investor juga mengamati indeks pengeluaran konsumsi pribadi AS yang akan dirilis pada Kamis, diikuti oleh data penggajian non-pertanian baru serta angka pengangguran pada Jumat pagi.

Baca Juga  Astra (ASII) Buka Suara Soal Kabar Recall Motor Buntut eSAF

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bursa Asia Dibuka Menguat, Kecuali Nikkei-STI

(chd/chd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *