Pj Gubernur DKI Sebut ?Penyiraman Jalan Upaya Sementara Menangani Polusi Udara

Berita, Teknologi26 Dilihat

Jakarta: Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono metode penyiraman jalan sebagai upaya sementara dari berbagai usaha jangka pendek dalam menangani polusi udara. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait evaluasi efektivitas penyiraman jalan.
 
“Iya kita lihat tadi saya minta diskusi dengan Ibu Menteri LH (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya) kalau jalan disiram itu lebih memudahkan dan meningkatkan (pengurangan) PM 2,5,” kata Heru di Jakarta, Sabtu, 26 Agustus 2023.
 
Dia masih menunggu proses evaluasi dari KLHK. Dia akan menghentikan instruksi penyiraman jalan jika tidak efektif.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Saya tunggu hasilnya atau saran dan pendapat Ibu Menteri. Kalau itu positif kita jalankan terus. Kalau ada negatifnya Kita hentikan,” tutur dia.
 
Sebagai upaya menekan suhu panas dan dan debu akibat kemarau ekstrem serta memperbaiki kualitas udara di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyiram sejumlah ruas jalan protokol pada Jumat, 25 Agustus 2023.
 
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
 
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan memaparkan, kegiatan tersebut terbagi menjadi dua sesi. Yakni, sesi I pukul 10.00 WIB dan sesi II pukul 14.00 WIB.

Sejumlah titik lokasi yang menjadi sasaran dalam kegiatan kali ini, yaitu:

  1. Medan Merdeka Barat (Silang Monas Barat Laut) sampai dengan Patung Pemuda
  2. Patung Pemuda sampai dengan Medan Merdeka Barat (Silang Monas Barat Laut)
  3. Slipi (Peninsula) sampai dengan Cawang (UKI)
  4. dan Cawang (UKI) sampai dengan Slipi (Peninsula).

“Penetapan kawasan-kawasan ini merujuk pada Indeks Kualitas Udara (IQ Air). Dalam agenda tersebut, kami mengerahkan sebanyak 12 unit kendaraan dan 60 personel,” papar dia.
 

Satriadi menjelaskan pasokan air yang dipakai untuk kegiatan penyiraman dari hasil penyulingan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi. Sehingga air yang digunakan bukan merupakan pasokan air baku (air bersih).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(AZF)

Quoted From Many Source

Baca Juga  Bank Besar RI Buka-bukaan Soal Net Zero & Perdagangan Emisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *