Soal Rencana Aksi Korporasi, Bank MNC Bilang Gini

Berita, Teknologi22 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam tiga hari perdagangan terakhir saham PT Bank MNC International Tbk atau BABP naik signifikan. Pada hari ini kondisi tersebut telah berbalik.

Kenaikan saham Bank MNC tersebut seiring dengan kabar meger dengan PT Bank Nationalnobu Tbk atau NOBU milik James Riady. Sebagaimana diketahui, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae sempat mengatakan bahwa kedua bank akan melaksanakan merger pada Agustus 2023. 

Terkait hal tersebut Bank MNC memberikan keterangan kepada Bursa Efek Indonesia. Bank menyatakan menyatakan tidak akan melakukan aksi korporasi yang memengaruhi pencatatan saham perusahaan di busa, setidaknya dalam tiga bulan ke depan.

“Saat ini, Perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang berakibat pada pencatatan saham Perseroan di Bursa,” ujar Corporate Secretary MNC Bank Heru Sulistiadhi dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/8/2023).

Heru, dalam keterangan tertulis itu juga menuliskan bahwa perusahaan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015.

Hal itu dijelaskan pada permintaan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas transaksi efek. Seperti diberitakan sebelumnya, saham BABP dan saham NOBU kompak melesat pada perdagangan sesi I Selasa (29/8/2023).

Adapun saham Bank MNC naik bersama dengan saham Bank Nobu. Pada periode perdagangan 28–30 Agustus 2023, saham NOBU terbang dari Rp 550 ke Rp 730 atau naik 32,72%. 

Sementara itu, saham BABP pada periode yang sama naik 10,71% ke level 93. 

Hari ini, hingga pukul 14.40, saham BABP turun 7,5% ke level Rp 86. Nasib NOBU sedikit jauh lebih baik, di mana sahamnya turun 4,1% menjadi Rp 700. 

Baca Juga  Harga Minyak Stabil di Tengah Kekhawatiran Permintaan dan Pasokan

Adapun, tarik-ulur proses merger keduanya telah lama berjalan. Ada rumor yang mengatakan bahwa merger keduanya berpotensi batal karena kedua pemilik disebut menemui jalan buntu saat berdiskusi siapa pengendali bank pasca-merger.

Namun, dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ‘ngotot’ bahwa proses merger keduanya tetap dilanjutkan dan mengatakan bahwa tidak ada pernyataan dari otoritas batalnya merger dua bank konglomerat tersebut.

“Kalau ada delay process secara teknis saya kira bisa saja terjadi,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).

Sebelumnya, pada Rapat Dewan Komioner OJK April 2023, Dian mengatakan bahwa proses konsolidasi Bank Nobu dan MNC harus terwujud. Ini merupakan wujud komitmen dari para pemegang saham kedua bank milik konglomerat itu.

“Merger Nobu dan MNC adalah wujud komitmen dari PS (pemegang saham) kedua bank tersebut secara B2B (business-to-Business) dalam rangka mendukung konsolidasi dan penguatan industri perbankan sehingga merger tersebut mesti terwujud dengan baik sesuai rencana (point-of-no-return),” kata Dian, menjawab pertanyaan Rapat Dewan Komisioner (RDKB) OJK April 2023, Kamis (8/6/2023).

OJK juga memastikan bahwa proses merger antara BABP dan NOBU bisa rampung. Sebab, proses konsolidasi ini bukan merupakan paksaan dari otoritas tetapi merupakan keputusan sukarela dari dua bank milik dua konglomerat kelas kakap itu.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jelang Merger, Bank MNC dan Nobu RUPSLB Bulan Depan

(mkh/mkh)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *